Oleh ustadz Dr.Syafiq bin riza basalamah.
radio rodja dan www.rodja.tv
- download dan simak kajian nya [ DISINI ]
Bab berbuat baik kepada bapa
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ: حَدَّثَنَا وُهَيْبُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ شُبْرُمَةَ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ: «أُمَّكَ» ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «أُمَّكَ» ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «أُمَّكَ» ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «أَبَاكَ»[قال الشيخ الألباني] :
صحيح
(5) Dari Abu huroiroh berkata;"Ada seseorang yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia berkata, “Wahai Rasulullah s.w.t, siapakah orang yang aku harus berbakti kepada nya?” Rasulullah bersabda, “Ibumu.” Dia berkata, “Kemudian siapa?” Rasulullah bersabda, “Ibumu.” Dia berkata, “Kemudian siapa?” Rasulullah bersabda, “Ibumu.” Dia berkata, “Kemudian siapa?” Rasulullah bersabda, “Bapakmu.”
berkata syaikh al bani: Shahih
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَتَى رَجُلٌ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: مَا تَأْمُرُنِي؟ فَقَالَ: «بِرَّ أُمَّكَ» ، ثُمَّ عَادَ، فَقَالَ: «بِرَّ أُمَّكَ» ، ثُمَّ عَادَ، فَقَالَ: «بِرَّ أُمَّكَ» ، ثُمَّ عَادَ الرَّابِعَةَ، فَقَالَ: «بِرَّ أَبَاك»
[قال الشيخ الألباني] :
صحيح
(6) Dari Abu huroiroh r.a;"Datang seorang laki-laki pada Rosulullah s.a.w lalu bertanya,apa yg harus aku kerjakan? Rosulullah s.a.w bersabda;"Berbaktilah pada Ibumu".Lalu siapa lagi ? Jawab nabi;"berbakti pada Ibumu".Lalu siapa lagi ? Jawab nabi;"Berbakti pada ibumu".Kemudia disebutkan (berbakti pada Ibu) yg ke empat kalinya.(yg kelima) "berbakti pada Bapa mu"
Berkata syaikh al bani: Shahih
Faidah hadits 5-6 :
-keutamaan sahabat Nabi s.a.w Abu Hurairah dimana Abu hurairah ini seperti bayaangan nabi,kemana Nabi pergi abu hurairan selalu mengikutinya,beliau menuntut ilmu langsung dari sumbernya yaitu Anbi s.a.w bahkan beliau rela menahan lapar demi menuntut ilmu.Baca kisah selengkapnya Abu hurairah radhiyallahu anhu pribadi yg mengagumkan
-Walaupun bapa di sebutkan di posisi paling bawah oleh Nabi s.a.w namun seorang anak wajib berbakti padanya,karena seorang ayah juga dia kerja keras mencari nafkah untuk membesarkan anaknya.
Bab berbuat baik pada kedua orangtua walaupun zholim
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ هُوَ ابْنُ سَلَمَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ، عَنْ سَعِيدٍ الْقَيْسِيِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَا مِنْ مُسْلِمٍ لَهُ وَالِدَانِ مُسْلِمَانِ يُصْبِحُ إِلَيْهِمَا مُحْتَسِبًا، إِلَّا فَتْحَ لَهُ اللَّهُ بَابَيْنِ - يَعْنِي: مِنَ الْجَنَّةِ - وَإِنْ كَانَ وَاحِدًا فَوَاحِدٌ، وَإِنْ أَغْضَبَ أَحَدَهُمَا لَمْ يَرْضَ اللَّهُ عَنْهُ حَتَّى يَرْضَى عَنْهُ "، قِيلَ: وَإِنْ ظَلَمَاهُ؟ قَالَ: «وَإِنْ ظَلَمَاهُ»[قال الشيخ الألباني] :
ضعيف
(7) Dari Ibnu 'Abbas r.a;" Tidaklah seorang muslim yg memiliki kedua orangtua yg bergama islam,yg dia setiap hari berbuat baik pada keduanya kecuali Allah s.w.t akan bukakan pintu baginya yakni pintu surga,kalau orang tuanya satu maka satu pintu yg dibukakan.Kalau dia membuat kedua orangtuanya marah atau salah satunya maka Allah s.w.t tidak akan ridho sampai keduanya ridho.Di katakan padanya;walaupun orang tua zholim ? Ya ! Walaupun zholim"
Berkata syaikh al bani : Dhoif
Faidah dari hadits ini:
-Secara sanad Hadits ini dhoif,namun maknanya shahih.
-Apabila orangtua zhalim maka seorang anak tetap mempunyai kewajiban berbakti pada keduanya dan mentaati perintah-perintahnya,kecuali perintahnya pada hal-hal untuk bermaksiat pada Allah maka jangan ditaati.
Bab berbicara lemah kembut pada kedua orangtua
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ: حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ مِخْرَاقٍ قَالَ: حَدَّثَنِي طَيْسَلَةُ بْنُ مَيَّاسٍ قَالَ: كُنْتُ مَعَ النَّجَدَاتِ، فَأَصَبْتُ ذُنُوبًا لَا أَرَاهَا إِلَّا مِنَ الْكَبَائِرِ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِابْنِ عُمَرَ قَالَ: مَا هِيَ؟ قُلْتُ: كَذَا وَكَذَا، قَالَ: لَيْسَتْ هَذِهِ مِنَ الْكَبَائِرِ، هُنَّ تِسْعٌ: الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَقَتْلُ نَسَمَةٍ، وَالْفِرَارُ مِنَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَةِ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَإِلْحَادٌ فِي الْمَسْجِدِ، وَالَّذِي يَسْتَسْخِرُ، وَبُكَاءُ الْوَالِدَيْنِ مِنَ الْعُقُوقِ. قَالَ لِي ابْنُ عُمَرَ: أَتَفْرَقُ النَّارَ، وَتُحِبُّ أَنْ تَدْخُلَ الْجَنَّةَ؟ قُلْتُ: إِي وَاللَّهِ، قَالَ: أَحَيٌّ وَالِدُكَ؟ قُلْتُ: عِنْدِي أُمِّي، قَالَ: فَوَاللَّهِ لَوْ أَلَنْتَ لَهَا الْكَلَامَ، وَأَطْعَمْتَهَا الطَّعَامَ، لَتَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مَا اجْتَنَبْتَ الْكَبَائِرَ[قال الشيخ الألباني] :
صحيح
(8) Toysalah berkata;"Dulu aku pernah bersama kaum najadat(khowarij),lalu aku banyak berbuat dosa dan aku menyangka dosa itu dosa besar,maka aku menyebutkan (hal-hal yg pernah aku lakukan bersama kaum najadat).Lalu ibnu 'Umar bertanya apa itu ? Jawab ku; ini dan itu.Ibnu 'Umar bekata;itu bukanlah dosa besar,adapun dosa besar itu ada sembila diantaranya ialah:Berbuat syirik pada Allah s.w.t, Membunuh, Melarikan diri di medan peperangan, Menuduh wanita baik-baik berzina, Makan riba, Memakan harta anak yatim, Berbuat dosa besar/kezhaliman di masjidil haram, Berputus asa, Tangisan orangtua akibat perilaku anak.
Ibnu umar berkata padaku;Apakah kau takut dari neraka dan kau ingin masuk surga? Aku jawab; Demi Allah iya(mau)! Ibnu umar berkata; Apakah kedua orangtua mu masih hidup ? Hanya ibuku yg masih hidup,Ibnu umar berkata;Demi Allah kalau engkau berkata padanya dengan lemah lembut dan kau rawat lalu kasih makan ia,maka kau akan masuk surga selama kau meninggalkan dosa-dosa besar"
Berkata syaikh al bani : Shahih
Faidah dari hadits ini:
-Dalam hadits no.8 ini ibnu 'Umar menyebutkan dosa besar itu ada 9,dalam riwayat lain ada 7 dan sebagian 'Ulama menyebutkan dosa besar itu lebih dari 70 macam.
-Berbuat syirik pada Allah s.w.t dan jangan dianggap remeh dosa syirik ini,seperti contoh di masyarakat awam di mana mereka ada yg menanam kepala kerbau di lereng gunung/melemparkan nya ke laut/membuat sesajen-sesajen itu semua dengan tujuan agar terhindar dari bencana,memudahkan rezeki atau meningkatkan hasil panen dll ini semua kesyirikan yg nyata.
-Membunuh ini adalah dosa besar dimana pelakunya pun akan di qishos dalam islam dan maha suci Allah hukum qishos yg Allah terapkan ini benar-benar menjaga kehidupan/nyawa orang lain,karena dengan adanya qishos orang yg akan membunuh berpikir dua kali,kalau dia membunuh pasti akan di bunuh juga, akhirnya dengan adanya qishos ini seseorang mengurungkan niat untuk membunuh orang lain.
-Jangan sembarangan menuduh wanita berzina karena dia harus mendatangkan 4 saksi,kalau tidak tuduhannya batal dan dia akan di dera sebanyak 80 kali.
-Hati-hati dengan tangisan orang tua apalagi disebabkan karena perilaku kita.
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: {وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ} [الإسراء: ٢٤] ، قَالَ: لَا تَمْتَنِعْ مِنْ شَيْءٍ أَحَبَّاهُ
[قال الشيخ الألباني] :
صحيح
(9) dari hisyam bin "urwah dari bapanya(urwah bin zubair)menafsirkan ayat :{dan merendahlah terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang}a[l-isra:24] jangan kau halangi kedua orang tuamu dari sesuatu yang diinginkannya"
Faidah dari dari hadits ini:
-jika orang tua inginkan sesuatu selama anak mampu maka anak wajib memenuhi keinginannya kalau tidak bisa maka tolak dengan kata-kata yg baik.
-Wallahu a'lam-
0 Komentar